Kadang-kadang, masyarakat mungkin mencari jawaban mengapa keributan begitu merajalela dalam masyarakat kita. Mengapa warga seringkali terlibat dalam konflik yang tak perlu? Jawabannya mungkin berakar pada dari yang kita bayangkan. Pendorong masalah keributan sebenarnya pikiran.
Lentera Bijak mengatakan bahwa pikiran adalah entitas yang terdiri dari banyak hal. Mereka adalah pusat dari tindakan dan perilaku kita sehari-hari. Namun, dalam sebagian besar situasi, pikiran kita juga dapat akar dari masalah dan konflik.
Salah satu permasalahan utama merupakan ketidakmampuan kita dalam mengatasi pikiran kita. Pikiran kita seringnya melayang ke daerah-daerah yang tak perlu. Mereka sering terjerumus ke dalam pemikiran negatif, konfrontasi, atau prasangka terhadap sesama. Inilah yang seringnya menyulut keributan dan konflik.
Selain itu, pikiran kita juga bisa pemicu konflik ketika kita tidak menghormati perbedaan. Ketika kita menolak menerima pandangan orang lain dan kerap bersikeras bahwa pendapat kita sendiri yang paling benar, konflik tak terhindarkan. Ini mengakar pada cara kita berfikir dan cara kita melihat dunia.
Selain itu, pikiran kita seringnya terpengaruh oleh berita dan informasi yang kita dapatkan. Media sosial dan berita online sering kita dengan data yang memicu ketegangan dan konflik. Berita palsu dan sensasi media hanya memburuk-burukkan situasi ini.
Pikiran juga bisa akar konflik ketika kita tak menghormati perbedaan. Orang-orang memiliki pandangan yang beragam. Ini adalah hal biasa. Dengan menghargai perbedaan, kita dapat mencegah konflik yang tidak perlu.
Jika Anda penasaran dan ingin mendapatkan lebih banyak wawasan, artikel lainnya juga patut Anda baca: Dampak Teknologi Sosial Media Terhadap Interaksi Manusia
Cobalah untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan berikut:
- Apa yang membuat saya bahagia?
- Apa yang memicu kemarahan dalam diri saya?
- Apa nilai-nilai yang saya pegang teguh dalam hidup?
- Apa yang saya cita-citakan dalam hidup?
Sebagai penutup, sumber masalah keributan sesungguhnya pikiran kita sendiri. Dengan menjaga kendali pikiran kita, memilah dengan cermat sumber informasi, dan menghargai perbedaan, kita mampu mengurangi konflik dalam masyarakat kita. Mari upaya untuk menjaga pikiran kita agar selalu positif dan terbuka terhadap sudut pandang sesama. Dengan begitu, kita akan mewujudkan lingkungan yang lebih damai dan harmonis. Semoga saran ini bermanfaat bagi seseorang yang mungkin mencari pemahaman lebih dalam tentang sumber masalah keributan.